Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme)
•Ketua
Sukmawati Soekarnoputri
•Sekretaris jenderal
Ardy Muhammad
•Kantor pusat
Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
•Ideologi
Marhaenisme
•Tanggal berdiri : 20 Mei 1998 (PNI Supeni)
- 20 Mei 2002 (PNI Marhaenisme)
•Tokoh pendiri : Supeni
•Lambang partai : Logo kepala banteng dalam
bingkai segitiga.
•Marhaenisme Sebagai Azas
Perjuangan
1. Non Kooperasi
Pada hakekatnya sana mau kesana - sini mau kesini. Keinginan kita tidak akan terpenuhi dengan meminta-minta/bekerjasana dengan kaum sana. Kita harus mengenal siapa lawan siapa kawan. Kemudian menentukan kontradiksi pokok dan kontradiksi tidak pokok. Antagonis dan non antagonis. Massa aksi dan machtvorming akan terbentuk melalui non kooperasi
2. Machvorming
Pembentukan kekuasaan. Kienginan akan terpenuhi kalau ada macht untuk mendesakkan. Machvorming bersendikan atas antitesa antara sana dan sini
3. massa aksi
kebangkitan massa secara radikal revolusioner yang disebabkan oleh tenaga-tenaga masyarakat sendiri yang sadar akan perjuanganya. Bentuk perjuangan massa aksi adalah bentuk perbuatan perjuangan kaum marhaen.. Machtvorming akan terbentuk apabila ada m,asa aksi.
4. Radikallisme
Adalah sikap yang mendasar, yang mencakup radikalisme pemikiran, radikalisme semangat, radikalisme gerakan. Dan radikalisme dapat dibangkitkan melalui non kooperasi
5. Self helf
Semangat mengelola sumber daya yang dimiliki. Tidak bergantung pada pihak lain
6. self reliance kepercayaan diri adalah modal utama gerakan tanpa kepercayaan suatu gerakan akan kehilangan daya hidup dan dinamikanya
1. Non Kooperasi
Pada hakekatnya sana mau kesana - sini mau kesini. Keinginan kita tidak akan terpenuhi dengan meminta-minta/bekerjasana dengan kaum sana. Kita harus mengenal siapa lawan siapa kawan. Kemudian menentukan kontradiksi pokok dan kontradiksi tidak pokok. Antagonis dan non antagonis. Massa aksi dan machtvorming akan terbentuk melalui non kooperasi
2. Machvorming
Pembentukan kekuasaan. Kienginan akan terpenuhi kalau ada macht untuk mendesakkan. Machvorming bersendikan atas antitesa antara sana dan sini
3. massa aksi
kebangkitan massa secara radikal revolusioner yang disebabkan oleh tenaga-tenaga masyarakat sendiri yang sadar akan perjuanganya. Bentuk perjuangan massa aksi adalah bentuk perbuatan perjuangan kaum marhaen.. Machtvorming akan terbentuk apabila ada m,asa aksi.
4. Radikallisme
Adalah sikap yang mendasar, yang mencakup radikalisme pemikiran, radikalisme semangat, radikalisme gerakan. Dan radikalisme dapat dibangkitkan melalui non kooperasi
5. Self helf
Semangat mengelola sumber daya yang dimiliki. Tidak bergantung pada pihak lain
6. self reliance kepercayaan diri adalah modal utama gerakan tanpa kepercayaan suatu gerakan akan kehilangan daya hidup dan dinamikanya
•PNI pertama kali dibentuk oleh Soekarno dkk pada bulan Juli 1927
di Bandung. Tahun 1998, PNI dihidupkan kembali dan mengikuti Pemilu 1999 dengan
nama PNI Soepeni. Memperoleh 0,36 persen suara nasional.
•Revolusi menurut marhaenisme dibagi dalam tiga tahap :
1. Tahap Nasional Demokratis
2. Tahap Sosialisme Indonesia
3. Tahap Masyarakat Dunia Adil Makmur
1. Tahap Nasional Demokratis
2. Tahap Sosialisme Indonesia
3. Tahap Masyarakat Dunia Adil Makmur
•Tahap nasional demokratis akan dapat dicapai apabila tiga prinsip
kemerdekaan yang bersifat universal dapat di
wujudkan. Ketiga prinsip kemerdekaan itu adalah:
1, berdaulat di bidang politik
2, berdikari di bidang ekonomi
3. berkepribadian di bidang kebudayaan
Ketiga prinsip kemerdekaan itu harus dibangun diatas landasan NATION AND CHARACTER BUILDING
1, berdaulat di bidang politik
2, berdikari di bidang ekonomi
3. berkepribadian di bidang kebudayaan
Ketiga prinsip kemerdekaan itu harus dibangun diatas landasan NATION AND CHARACTER BUILDING
•Sesuai dengan UU No. 31 Tahun 2002, maka PNI Soepeni tidak
diperbolehkan mengikuti Pemilu 2004. Oleh karena itu partai ini memakai nama
baru yaitu Partai Nasional Indonesia Marhaenisme (PNI Marhaenisme) dan
mendaftarkan diri untuk mengikuti Pemilu 2004 dan berhasil lolos dari
verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan
•Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan adalah bentuk penderitaan
yang diakaibatkan oleh sistem kapitalisme/imperialisme/kolonialisme yang
bersifat menindas rakyat Indonesia. Ketertindasan rakyat Indonesia ini oleh
Soekarno di contohkan dalam realitas kehidupan yang di alami Pak Marhaen. Yaitu
seorang petani miskin di daerah Cigareleng – Bandung yang kebetulan ketemu
dengan Soekarno muda ketika sedang bergerilya dari desa ke desa.
•Pak Marhaen memiliki sawah dan alat produksi sendiri (cangkul,
bajak, kerbau dll) termasuk “gubug” namun hasil produksi pertanian ternyata
tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya
•Diperlukan
sebuah landasan perjuangan (flat form perjuangan) bagi bangsa Indonesia untuk
membebaskan diri dari segala bentuk penindasan yang menyengsarakan tersebut.
Landasan perjuangan tersebut oleh Soekarno dirumuskan dalam MARHAENISME.
Marhaenisme dalam pemikiran Soekarno adalah sebuah idiologi perjuangan
sekaligus sebagai idiologi pembebasan
Komentar
Posting Komentar